PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM HUMOR MADURA [Breach of The Principle of Cooperation in Humor Madura]

Authors

  • - Hestiyana Balai Bahasa Kalimantan Selatan

DOI:

https://doi.org/10.26499/ttbng.v4i2.24

Keywords:

humor, tuturan, pelanggaran, prinsip kerja sama, speech, violation of the principle of cooperation

Abstract

The purpose of this study to describe the violation of the principle of cooperation in Madura humor. This research used descriptive method with qualitative approach. the data were analyzed on  three  steps, they were the step of providing data; data analysis stage; and the result presentation stage . The source of the data was taken from humor Madura and it used taking notes technique the discussion found violations of the principles of cooperation, such as violation of the maxim of quantity, quality, relevance, and way. Violation of the maxim of quantity was the unsuitable  and excessive contributions  than its required. Violation of the maxim of quality was the incorrect and unreasonablet speech  and did not have sufficient evidence to prove it.. Violation of the maxim of relevance was the unrelevant speech of  the context. Violation of the maxim of the way was unclear speech and the speakers used any form of taxa that made the partners got wrong interpretation.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kerja sama dalam humor Madura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam menganalisis data dilakukan tiga langkah kerja, yaitu tahap penyediaan data; tahap analisis data; dan tahap penyajian hasil analisis data.  objek penelitian, yaitu humor Madura. Dalam penyediaan data juga digunakan teknik catatt. Dari hasil pembahasan ditemukan pelanggaran prinsip kerja sama, berupa pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Pelanggaran terhadap maksim kuantitas berupa pemberian kontribusi yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan dan berlebihan. Pelanggaran terhadap maksim kualitas berupa tuturan sesuatu yang salah dan tidak memiliki bukti-bukti yang memadai atas kebenaran isi tuturan yang disampaikannya serta tidak masuk akal. Pelanggaran terhadap maksim relevansi berupa tuturan yang tidak relevan atau tidak ada hubungannya dengan konteks. Pelanggaran terhadap maksim cara berupa tuturan yang tidak jelas dan penutur menggunakan bentuk taksa sehingga mitra tutur salah memaknai tuturan yang disampaikan penutur.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Astuti, Wiwiek Dwi. 2006. Wacana Humor Tertulis: Kajian Tindak Tutur. Jakarta: Pusat Bahasa.

Basori. 2009. “Makna Ikonik Humor Verbal”. Dalam Suara Betang Jurnal Kebahasaan, Kesastraan, dan Pengajarannya, Volume IV, Nomor 2, hlm. 94-106. Palangkaraya: Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan.

Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Dahliana. 2006. Cerita Humor dalam Masyarakat Banjar: Analisis Ajaran

Budi Pekerti. Banjarbaru: Balai Bahasa Banjarmasin.

Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara.

Herawati. 2007. Wacana Humor dalam Bahasa Jawa. Yogyakarta: Balai Bahasa Yogyakarta.

Jumeneng, dkk. -----. Wujud Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Makna Implikatur Percakapan dalam Wacana Humor “Efenkah” Masyarakat Merauke Papua: Tinjauan Pragmatik. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Leech, Geoffy. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. (Terj) M. D. D. Oka. Jakarta: Universitas Indonesia

Lubis, A. Hamid Hasan. 2011. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi.

Murmahyati. 2004. “Cerita Humor dalam Masyarakat Bugis (Analisis Ajaran Budi Pekerti)”. Dalam Bunga Rampai Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra, Nomor 07, hlm. 503-560. Makassar: Balai Bahasa Ujung Pandang.

Musa, dkk. 2012. Humor Madura. Jakarta: Prestasi Insan Indoensia.

Pradopo, Sri Widarti, dkk. 1987. Humor dalam Sastra Jawa Modern. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Rahardi, Kunjana. 2011. Humor Ada Teorinya Bahasa dan Gaya Melawak. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Rizkie, Indah Hananti. 2013. Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur Wacana Humor dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rustono. 1998. Implikatur Percakapan sebagai Penunjang Pengungkapan Humor di dalam Wacana Humor Verbal Lisan Berbahasa Indonesia. Disertasi. Universitas Indonesia.

S Mariati Sitti. 2013. “Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Wacana Humor Break Boss Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos Papua”. Dalam Aksara Jurnal Bahasa dan Sastra, Volume 25 Nomor 2, hlm. 169-181. Denpasar: Balai Bahasa Provinsi Bali.

Suhadi, M. Agus. 1989. Humor Itu Serius. Jakarta: Pustaka Karya Grafikatama.

Wijana, I Dewa Putu. 2003. Kartun: Studi tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Ombak

Downloads

Published

2017-10-02

How to Cite

Hestiyana, .-. (2017). PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM HUMOR MADURA [Breach of The Principle of Cooperation in Humor Madura]. TOTOBUANG, 4(2), 257–269. https://doi.org/10.26499/ttbng.v4i2.24