REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM SYAIR ARDAN: KAJIAN FEMINISME
Keywords:
poetry, representation of women, feminism.Abstract
This paper is the result of a study that reviews Syair Ardan which is studied with feminism theory. Syair Ardan tells the phenomenon of women living in patriarchal culture and their opposition both directly and indirectly. The types of research used are descriptive qualitative research, data collection techniques with library, read, and take note techniques. The data are validated by theoretical triangulation. Data analysis techniques are in the form of data classification, data reduction, and data analysis. This paper contains the explanation of the representation of women who are able to develop their abilities and take part in the public sphere. Zuhrah was the daughter of the King who could become a woman who was good at self defence and using weapons. She was also able to become a wise king, set the right policies or regulations, and be respected by the ministers and their people in the midst patriarchal culture. However, Zuhrah was not shown as a female king, but a female king disguised as a male. It seems that the co-author chose to side with the acceptance of the text which still adhered to the patriarchal culture.Tulisan ini merupakan hasil kajian yang mengulas Syair Ardan yang dikaji dengan teori feminisme. Syair Ardan mengisahkan fenomena perempuan yang hidup di kebudayaan patriarkat dan upayanya menyamaratakan peran gender baik secara langsung maupun tidak langsung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Data diabsahkan dengan triangulasi teoretis. Teknik analisis data berupa klasifikasi data, reduksi data, dan analisis data. Tulisan ini berisi penjelasan mengenai representasi perempuan yang mampu mengembangkan kemampuan dirinya dan berperan di wilayah publik. Zuhrah adalah putri Raja yang mampu menjadi perempuan pandai bela diri, pandai menggunakan senjata, menjadi raja yang bijaksana, dapat menetapkan kebijakan atau regulasi yang tepat, dan disegani menteri serta rakyatnya di tengah kebudayaan patriarkat. Namun, Zuhrah tidak ditampakkan sebagai raja perempuan, tetapi raja perempuan yang menyamar sebagai laki-laki. Agaknya penyalin memilih berpihak pada keberterimaan teks yang masih berpegang teguh pada kebudayaan patriarkat.Downloads
References
Al Mushi, N. A. Z. (2017). Hikayat Putri Jauhar Mahaligai Koleksi Houghton Library Harvard University: Suntingan Teks dan Kajian Representasi Nilai Feminisme. Prodi Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Berliana, B. (2014). Analisis Peran Pola Asuhan dan Proses Sosialisasi Olahraga Beladiri Ditinjau dari Perspektif Kesetaraan Gender. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3). https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.2389
Braginsky, V. I. (1998). Yang Indah, Berfaedah, dan Kamal : Sejarah Sastra Melayu dalam Abad 7-19. INIS.
Djamaris, E. (2002). Metode Penelitian Filologi. CV Manasco.
Endraswara, S. (2013). Falsafah Kepemimpinan Jawa (T. Admojo (Ed.)). Yogyakarta: NARASI.
Fathurahman, O. (2015). Filologi Indonesia: Teori dan Metode. UIN Press.
Fitriani. (2016). Nilai Pendidikan Karakter yang Tercermin dalam Syair Sultan Syarif. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 5(8), 1–11.
Hartutik. (2015). R.A. Kartini : Emansipator Indonesia Awal Abad 20. Jurnal Seuneubok Lada, 2(1).
Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. In Jakarta: Salemba Humanika (3rd ed.). Salemba Humanika.
Hermansoemantri, E. (2011). Identifikasi Naskah (Y. R. Permadi (Ed.)). Sastra Unpad Press.
Huberman, M. B. M. dan A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. UI Press.
Ibrahim, M. (1996). Cut Nyak Din. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ikram, A. (2019). Pengantar Penelitian. Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA).
Kramadibrata, D. (2006). Naskah Melayu dengan Nama dan Tokoh Perempuan. Seminar Internasional Sastra Asia Tenggara Di Korea, 9-11 November 2006, 25–44.
Kumalasari, R. (2016). Perempuan Aceh dalam Politik: Kajian Kegigihan Perjuangan Cut Nyak Dhien dalam Melawan Penjajahan Belanda. KALAM: Jurnal Agama Dan Sosial Humaniora, 4(1), 1–19.
Maymunah, J. (2021). Naskah Hikayat Tawaddud: Suntingan Teks dan Kajian Feminisme. Prodi Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Moleong, Lexy, J. (1995). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Mutiah, R. (2019). Sistem Patriarki dan Kekerasan Atas Perempuan. KOMUNITAS, 10(1), 58–74. https://doi.org/10.20414/komunitas.v10i1.1191
Nurhayati, E. (2012). Psikologi Perempuan dalam Berbagai Perspektif. In Jakarta: Pustaka Pelajar.
Nuryati. (2016). Feminisme dalam Kepemimpinan. Istinbath, 15(2), 161–179.
Pitana, T. S. (2014). Teori Sosial Kritis: Metode dan Aplikasinya. STAIN Press bekerja sama dengan MITRA MEDIA.
Rahayu, D. P. dan A. Y. W. (2020). Hikayat Susunan Kuning dalam Negeri Gagelang: Sebuah Tinjauan Historiografi. Jumantara, Vol. 11(No. 1), 1–18. https://doi.org/10.37014/jumantara.v11i1.640
Ratna, N. K. (2015). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar.
Rohmawati, A. (2019). Citra Perempuan Dalam Naskah Ratu Dewi Maleka: Kajian Feminis Ideologis. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 4(2), 137–153. https://doi.org/https://doi.org/10.37014/jumantara.v4i2.380
Rujiati-Mulyadi, S. W. (1994). Kodikologi Melayu Di Indonesia. Universitas Indonesia.
Said, N. (2013). Spiritualisme Ratu Kalinyamat: Kontroversi Tapa Wuda Sinjang Rambut Kanjeng Ratu di Jepara Jawa Tengah. Ell-Harakah, 15(2), 105–123. https://doi.org/10.18860/el.v15i2.2761
Said, N. (2014). Politik Etis Kepahlawanan R.A. Kartini: Menguak Spiritualisme Kartini yang Digelapkan. Palastren, 7(2).
Saraswati, U. (2016). Kuasa Perempuan dalam Sejarah Indonesia Kuna. Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 10(1), 105–113. https://doi.org/10.17977/um020v10i12016p105
Suharjo, R. A. R. (2020). “Pernyataan Kalam” Dalam Naskah Sastra Melayu Klasik. Buletin Al-Turas, 20(2). https://doi.org/10.15408/bat.v20i2.3758
Suhra, S. (2018). Potret Perempuan dalam Ranah Politik di Indonesia. An-Nisa, 11(1), 335–344. https://doi.org/10.30863/an.v11i1.300
Sumar, W. T. (2015). Implementasi Kesetaraan Gender dalam Bidang Pendidikan. MUSAWA, 7(1), 158–182.
Sutrisna, D. (2006). Benteng Inong Balee dan Kompleks Makam Laksamana Malahayati di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 9(18), 8–15. https://doi.org/10.24832/bas.v9i18.339
Suwastini, N. K. A. (2013). Perkembangan Feminisme Barat dari Abad Kedelapan Belas hingga Postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(1), 198–208. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v2i1.1408
Syair Ardan W. 262. (n.d.). Koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Taylor, S. J., & Bogdan, R. (1998). Introduction to Qualitative Research Methods: A Guidebook and Resource (3rd ed.). John Wiley & Sons Inc.
Tong, R. P. (2010). Feminist Thought; Pengantar Paling Komprehensif Kepada Aliran Utama Pemikiran Feminis. In Jalasutra.
Wirajaya, Asep Yudha, dkk. (2020). Tekstologi: Mengulik Khazanah Kesusastraan Melayu Klasik (M. T. Handayani (Ed.)). Oase Pustaka.
Wirajaya, A. Y. (2006). Situs Menggung: Sebuah Ikon Historiografi. Haluan Sastra Budaya, Th. XXV No, 1 – 8.
Wirajaya, A. Y. (2014). Pengantar Ilmu Folklor. Assalam Publishing.
Wirajaya, A. Y. (2015). Tekstologi. Awan Pustaka.
Wirajaya, A. Y. (2019). Estetika Puitik Kesusastraan Melayu Klasik. Oase Pustaka.
Wirajaya, A. Y. (2020). Tekstologi Penerapan Teori (Ketiga).
Wiyatmi, Maman Suryaman, E. S. (2017). Ecofeminism: Literary Criticism with Ecological and Feminist Insights. Cantrik Pustaka.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 TOTOBUANG
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Totobuang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.